TULISAN-TULISAN BUAH KARYA BUPATI BG (BREBES GEMUYU) .... SEMOGA BISA MENGHIBUR .....

Jumat, 08 Juli 2011

PUISI - PUISIKU

1. Sebuah Tanda (by : M Husni Iskandar)
--DENGARKAN-- !!!
ku bicara padamu...
"lihatlah malam begitu gelap"
lalu di mana bulan?,
kepergian adalah terang yang berganti remang,
tiada warna dan kemudian gelap...
ketika perlahan ku susun rasa percaya itu
tapi sekejap kau porandakan...
apakah tidak kau lihat malam tanpa bulan itu
sebagai "tanda seru" yang ku letakkan
di sebuah akhir kalimat yang ku pahat di hatimu yang membatu?!


2. Mardhotillah (by : M Husni Iskandar)
Untuk jiwa yang terseret gelombang lautan..
aku tenggelam dalam gelora atas nama cinta..
dan terus terbenam dalam seretan berjuta cahaya kasih sayang yang bertumpuk dari segala penjuru..
Aku terlena dalam gelimang cahaya kasih dan sayang-Mu,
yang terus ku kejar walau harus kutempuh jarak
melintas empat belas samudera
kerinduan ini akan terus ku kejar sampai ke liang lahat
kuburanku

3. Rindu (by : M. Husni iskandar)
Ku yg dibui rasa bersalah ketika meninggalkanmu di kegelapan rindu yg kerontang..
engkau yg kemudian tenggelam dlm haru biru lautan teramat duka..
pucuk2 surat itu adlh tulisan tinta merah tangan kiri yg selalu ku abaikan..
kini ku bicara kpd sekuntum melati..
aku ingin pulang dan menjadi penawar rasa untuk kerontangnya rindu yg selama ini tlh ku pasung menjadi "bratawali" dipangkal lidah kehidupanmu..

4. Eksakta Cinta (by : M Husni Iskandar)
Wajahmu adalah gravitasi....
Ketika hatiku terjebak di antara gaya dan gerak...
yang menyingkap tabir rahasia gejala berat cintaku padamu...
Aku tenggelam dalam lautan relativitas cinta...
Dalam kecepatan tahun cahaya angan-angan
ku genggam sekuntum mawar,
Menembus batinmu yang kokoh,
Melintas bulan dan bintang yang menjadi saksi klasik
Ketika panah asmarandana terus melesat dan mencari
Tuk berlabuh diantara ruh kasih sayangmu.....
Cintaku padamu,
Adalah ribuan tahun cahaya yang terus ku kejar
Ku berangkat dari hati yang digerakkan
Diantara sejuta angan-angan...
Tenggelam dalam lautan cahaya kasih sayangmu...
Ku ingin menari bersamamu...
Merangkai energi rindu diatas permadani beludru...

5. Tungku barzah (M.Husni iskandar)
Ya Allah, ketika ku lihat makhluk-Mu dengan ruh yang Kau tiupkan padanya menjadi para pembangkang...
ketika kebencian mereka mencaci maki akan kebenaran-Mu yang hakiki...
hatiku bergolak...
darahku mendidih...
mereka adalah manusia yg lebih hina dari binatang melata buta...
Ya Allah, turunkan azab-Mu seperti umat NUH yang ...KAU tenggelamkan dalam BAH kehinaan...
dan istirahatkanlah mereka dlm tungku barzah-Mu yg mendidih...

6. Apakah ??? (M.Husni Iskandar)

Dunia yang sudah senja dan renta setengah mati kau bela-bela...
padahal sebentar lagi kau mati bertemu munkar dan nakir...
apakah dunia yang setengah mati kau bela-bela itu bisa menjadi pembela...
apakah baju pluralismu itu bisa menjadi baju blangwir di atas tungku barzah karena telah mengalahkan ketauhidan...
laa ilaahailallah...muhammadurrosululloh...

7. Shirotol Mustaqim (M. Husni Iskandar)
sekali kita tercipta dan hidup...
tak kan pernah mati ruh dan jiwa ini...
manakala lepas badan dan ruh, jasad yang hancur kembali tanah..
sementara jiwa kita tetap hidup dalam kesendirian hanya berteman amal...jiwa-jiwa yang terbangun di mah'syar berdiri dalam kesendirian memandang mizan...sedebu kebaikan dan sebiji zarah keburukan adalah catatan abadi dalam bekal perjalanan di atas shirot...

8. Irama (by: M Husni Iskandar)
sampai saat ini aku adalah sketsa tanpa bentuk
ketika aku diombang-ambingkan oleh angin lalu pudar menjadi seonggok sampah..
sampai saat ini aku adalah bangkai yang berjalan
ketika aku mati suri yang tak pernah bangkit dan terurai oleh bakteri
sampai saat ini aku hidup bagai konser liar tak ber-conductor menyanyikan simpony irama perjalanan yang tak berharmoni..

9. J E N U H (By: M. Husni Iskandar)
Setengah dua dini hari
dibawah purnama yang belum sempurna
ku duduk sendiri menatap kosong
udara dalam nafas membawa partikel
yang begitu berat menyesakkan dada..
langkah gontai kemana rindu ini harus dititipkan..
apabila sejuta angan-angan menjadi kemudi
diantara jalan-jalan yang sepi dan lengang..
namun aku terjebak dalam perjalanan panjang yang menjenuhkan dan tak terurai.. -- -

10. Kawah Merapi (by: M Husni Iskandar)
"Kawah Merapi" berbisik..
meniupkan angin panas..
menyengat turun hingga ke lereng..
nafas yg lalu tersengal dikejar gemuruh..
berangus dan tumbangkan hewan dan pucuk-pucuk pohon..
kaki-kaki yang masih berlari.. menerjang jalan-jalan setapak..
sejenak terhenti untuk menanti kabar tentang MARIJAN..
hingga kini larut yang turun masih menunggu dibawah barak pengungsian..


11. SEBUAH PUISI BUAT Ki TARMAN
Hari ini adalah seribu duka...
Ketika kembali ku ditinggalkan...
oleh seorang teramat ku cinta...
Bapatuwa dinasti Bunda...

Bapatuwa...
Adakah nanti bisa ku halau rindu ini...
untuk sekedar melihat wajahmu lagi...
sementara kau telah dipanggil menghadap-NYA

Bapatuwa...
Sekarang kau tidur dan ku tak lagi bisa membangunkanmu...
untuk mendengar kau bercerita tentang kesederhanaan hidup...
diantara kepulan asap rokokmu...

Bapatuwa...
Engkau limbung di tengah malam buta...
ketika sedang duduk bersila...
tafakur merangkai asmaul husna...
kemudian kau pejamkan mata...
dengan wajah senyum...
pergi tanpa luka...

Bapatuwa...
Engkau berangkat tinggalkan kami...
diantar beribu mulut penuh dzikir...
"Subhanallah_Walhamdulillah-Walaillahaillallah-Allahu Akbar"
"Subhanallah_Walhamdulillah-Walaillahaillallah-Allahu Akbar"
"Subhanallah_Walhamdulillah-Walaillahaillallah-Allahu Akbar"
diantar sejuta kehormatan dan wangi melati...

Bapatuwa...
Aku masih menangis...
Telah kau tinggalkan petilasan di hati ini...
Petilasan di serambi hati yang kemudian kosong...

Bapatuwa...
Ku kan terus rindu padamu...
Innalillahi wainnailaihi rojiun...

12. P U J A N G G A
Aliran deras sungai kata-kata
menerjang tepi-tepi kehidupan,
menggerus dataran-dataran rezim penguasa,
membawa lumpur delta-delta baru,
bermuara ke hilir kasih sayang dan lautan segala cinta..
Duhai Pujangga "Mengalirlah terus tulisan-tulisan dari hulu lubuk hatimu..
"sketsa-sketsa kehidupan telah banyak engkau bingkai,
dalam harmonisasi kata untuk ketimpangan dan segala luka-luka.."

13. -KEKANG-
ku titipkan benih di rahim waktu...
dalam persetubuhanku dengan luka
yang terus mengucurkan darah...
lalu lahirlah anak-anak sepi
yang terus menyuapkan kesunyian ke lambung hati ini
yang selalu kosong...
aku adalah bayi dalam kedewasaan jiwa
yang semestinya tumbuh...
aku yang terus berlari diantara dinding-dinding autis...
aku adalah kemerdekaan yang tergadai oleh luka...
10/7/൧൧

൧൪SURATKEPADAKPK


Dosa besar para pengambil keputusan...
Yang berlindung dibalik dalil-dalil ekonomi...
Yang katanya untuk penyelamatan krisis dari sebuah efek domino...
Ah, ternyata uang –uang negara juga yang di curi...

Ke mana uang itu lari?...

Oh, Century...
Apakah kau sekarang memang benar-benar mati suri...
Apalagi kini setelah Sri Mulayani pergi...
Dan telah ditukar dengan kasus Gayus dan Susno Duadji...
Ternyata memang benar...

Di balik ini semua adalah permainan politik besar...
Komisi DPR hanyalah fragmen sandiwara belaka...
Yang pemainnya “adalah impoten tidak bisa apa-apa”

Ku berharap kepada KPK...
Hantam dinding besar itu...

Lucuti para pendosa yang berlindung dibalik kekuasaan dan dalil-
dalil ekonomi...

Bawa mereka segera ke Bui...



Jakarta, 6 September 2010
M.Husni Iskandar (Bupati BG)


15RAHASIA HATI

Di sore hujan gerimis,
titik-titik air senandungkan irama sentimentil..
Ku coba tuliskan puisi tentang cinta,
ketika ku temukan wajahmu diantara dinding-dinding kegelisahan ini..
Ku yang terus mencoba lari meninggalkan luka di sembab matamu..
namun kau tetap berbisik lembut dan terus menjadi suara hati..

Hujan deras mulai turun
Aku mulai berteduh di kelembutan hatimu yang selalu tersenyum dan membelai..
bagai sang rahim,
melindungi bayi dari curahan dinginnya air kegelisahan..

Hujan yang kemudian mengguyur malam..
Ku terus berlari membawa rahasia cinta ini..
yang kan terus ku simpan di bawah pori-pori..

M. Husni Iskandar
Bekasi, 13-11-൧൧

16TERLELAP

Tidurku terganggu oleh lapar
Setengah bangun aku melangkah ke meja makan
Namun disana tak ku temui sepotong roti dan secangkir kopipun..
yang ada hanya tergeletak celana dalam istriku
Aku terkesiap,
Dimana istriku, yah dimana istriku
Lalu aku mencari istriku
Namun aku tak pernah lagi menemuinya
... Sebab aku lama terlelap tidur...

Bekasi, 6-1-12
M. Husni Iskandar


17BAYANG-BAYANG

ku duduk di serambi malam..

gerimis yang menggulung..

untuk kesekian kali aku dikudeta hati,

lalu menangis..

perjalananku adalah perselingkuhan dengan sepi..

hingga beranak-anak hampa dan sia-sia..

ku ingin pulang dalam pengakuan dan hakikat..

sepenuh jiwa..

ketika hidup adalah pengabdian pada-Mu ya Rabb..

lalu di mana aku selama ini..

aku selama ini ternyata hanya merindukan bayang-bayang..

kehampaan dan fatamorga..

18KERUDUNG SUFI

Suatu hari aku pernah jatuh cinta..

menggandeng hati dan bertamasya ditaman segala bunga..

wajahmu adalah cahaya dan wewangian melati..

duduk dalam singgasana yang tak pernah bisa ku jangkau..

kutitipkan suara kicau burung kepada angin..

manakala rindu itu datang..

semilirlah ke istana hatinya..

aku masih disini dalam fase menunggu yang tak berujung,

duhai wanita yang berkerudung sufi..

engkau tak terjangkau oleh cinta manusia..

19DUKA

kepada yang terhormat jaman yang tak bersahabat,

kepadamu ku titipkan surat duka atas nama anak-anak peluh dan keringat,

perjalanan adalah kerikil-kerikil tajam yang menghujam

dan nasib yang tak pernah berpihak,

harmonisasi hidup adalah kerinduan yang tak berujung,

tebing bebatuan gersang dan menikung,

untuk sebuah kehendak yang terbungkus dalam metamorfosis semu..

stagnan..

sebab selamanya tak pernah ada perubahan

20DO’A

seorang lontepun tak mau mati sia-sia,

ketika harus terjebak di jalan itu,

sebab hidup dimana-mana memang harus dibayar dengan sertifikat & ijasah,

kini kau rapuh dipelukan raja singa,

dalam ringkih malam-malamnya,

terus mengejar sesuap nasi tuk hidup yang tak pernah ada tawar menawar,

disudut malam untuk upah sebuah kenikmatan,

ada doa yg tak pernah tabu diucapkan,

ya Robbi singkirkan segera mendung malam-malamku,

Datangkanlah purnama-Mu

21REFORMASI

rezim kedzaliman telah merantai tangan-tangan kebebasan,

hingga engkau datang..

wahai pelopor reformasi..

kepala-kepala menengadah berdiri dan berharap,

tapi kini lebih dari dasawarsa..

kepala-kepala itu berubah muntah & meludah..

sebab reformasi ternyata hanya sebuah opera ajang perebutan kue kekuasaan,

reformasi ternyata hanya ajang provokasi & segala macam teror..

reformasi ternyata masih menjadi ajang korupsi berjamaah dan terang-terangan

22KIAMAT

ketika ku dengar cerita tentang kiamat,

dan cerita tentang gerak bumi dari para ahli,

ku tak percaya bumi ini semakin tua,

sebab kiamat bukan diukur dari umur semesta,

tapi mutlak kehendak yang kuasa,

gempa, tsunami, banjir bandang dan segala macam bencana bukankah telah ditimpakan pada umat nabi-nabi terdahulu?

ketika kedzaliman adalah raja yang bersemayam diistana nafsu serakah..

bilamana ini terjadi lagi,

bukan karena bumi semakin tua

23BAPAK

Bapak,

segala hormatku untukmu..

takkan pernah ada mendung atau gerhana

..yang menghalangi cahaya bulan kasih sayangku padamu..

berbungkus-bungkus do'a ku kirim tuk menempuh jarak kerinduanku..

garis-garis wajahmu adalah keperkasaan yang mulai pudar,

namun sorot matahari tuamu itu..

tetap tak mampu membuatku menatapmu..

sekecap kata sejuta wibawa..

diammu pun adalah orasi hidup

yang selalu menggetarkan relung-relung hati ini

24BENDERA

ku lihat sebuah bendera partai

di depan kantor pusat DPP

menjulang lebih tinggi

dari sang saka merah putih,

ketika bukan lagi atas nama bangsa,

sebab atribut-atribut yang berkibar

kini diterpa oleh angin

yang bukan lagi kehendak rakyat,

melainkan kepentingan-kepentingan tak berkesudahaan

untuk selalu memanjakan lambung

dan kerongkongan partai semata..

25TAKDIR

pencipta hidup

telah membuat hidup dalam garis lurus panjang terukur

dan diperhitungkan,

maka takdir adalah gelombang transfersal

yang memancar dan tunduk pada ayat-ayat kehidupan..

harmonisasi adalah gerak angin segala dalil fisika dan metafisika yang terukur dalam ayat-ayat..

maka itulah qodar..

26EMBUN

pagi ini,

murni basah embun tanpa gerimis..

kelopak mawar yang kemudian merekah..

mengharubirukan taman dan kicau-kicau burung..

bunga pagi warna- warni..

anak-anak surya beranjak dari pekatnya mimpi malam..

kini sinar-sinar hangat itu sejenak bersanding

dalam gejolak birahi udara pagi

ketika dua kutilang bercumbu di atas ranting..

selamat pagi dunia..

27SEPI

segenap rindu menghantam kalbu..

dipelupuk mata menjadi kedalaman perigi hati yang sunyi..

pecah ketuban kasih dan sayang di alam rahim kesepian..

balada orang-orang tercinta..

sontak pergi dan tak terjangkau..

menjadi asap terbang bersama angin..

ketika kerinduan itu adalah jarak antara siang dengan matahari..

berjuta-juta kilometer kasih dan sayang cahaya,

bersekat-sekat atsmosfer..

adalah rindu yang terpasung..



Tidak ada komentar: